LAPORAN
PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis Magnoliidae & Subclassis Hamamelidae)
Nam : Desi Nurlaela Fani
NIM : 1413163063
Kelompok : 2
Fakultas / Jurusan : Tarbiyah / Biologi
Kelas/Semester : Biologi C / Semester 4
Asprak : 1. Ali Nurdin
2.
Nina Maulidiana
KEMENTERIAN REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2015
MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis Magnoliidae & Subclassis Hamamelidae)
I. TUJUAN
1.
Menemukan
cirri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta
khususnya Subclassis Magnoliidae & Subclassis Hamamelidae.
2.
Menemukan
cirri-ciri khusu yang termasuk pada Family-famili yang ada dalam Subclassis
Magnoliidae & Subclassis Hamamelidae.
II.
LANDASAN TEORI
Magnoliophyta
atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan
generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri
atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan
dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina
berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah
(karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya
terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di
dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida
(dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64
ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida
mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005:
20).
Kelas magnoliopsida (dicotilodenae)
terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat anggota –
anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder pada
batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar . daun dengan
venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan
helain daun yang melebar . bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang
kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3 dan 4
kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu : Magnoliidae,
Hamamelidae, Caryophillidae, Rosidae , Asteriade (Sudarsono, 2005 : 20-22 ).
Kelas magnoliopsida (dicotilodenae) terdiri atas
tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat anggota – anggota kelas magnoliiopsida
mengalami mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya. Pembuluh yang
teratur dan tersusun melingkar . daun dengan venasi menjala berbentuk
penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun yang melebar.
bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3. embrio biji
mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3 dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida
terdiri atas 6 sub kelas, yaitu : Magnoliidae, Hamamelidae, Dillinidae,
Caryophillidae, Rosidae, Asteriade (Sudarsono, 2005 : 20-22 ).
Subkelas magnoliidae terdiri atas 8 ordo, 39 family dan jumlah anggotanya kurang lebih 12.000 species. Kedelapan ordo tersebut adalah Magnoliales, Laurales, Piperales, Aristolochiales, Illaciales, Nymphales, Ranunculales dan Papaverales. Subkelas magnoliidae memiliki karasteristik yang sangat beragam. misalnya habitusnya mulai dari pohon sampai herba. Perhiasan bunga ada yang berupa perigonium, ada yang bisa dibedakan antara kaliks dan korolla, ada juga yang tidak mempunyai perhiasan bunga, begitu juga pada karasteristika yang lain akan tetapi sub kelas magnoliidae ini mempunyai beberapa karasteristika yang menunjukan keprimitan yang umum polennya termasuk uniaperture, gynoecium apokarpnya dan berstamen banyak dalam rangkaian sentripetal. Mempunyai tipe bunga yang apocarpus, selalu polypetal atau apetal. Secara umum tumbuhan ini mempunyai perianthium yang jelas, biasanya dengan jumlah butiran serbuk sari di tengah, binucleate dan sering uniaperturate atau turunannya, ovul bitegmic, biji dengan embrio yang kecil, tetapi terkadang besar, dan tereduksi atau tanpa endosperm, kotiledon jarang lebih dari dua, tumbuhan sangat sering mengakumulasi bendylisquinoline atau aporphine alkaloid. (Asep. 2013: 6)
Classis Magnoliopsida terdiri atas enam subclassis terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini hanya 2 dari keenam subclassis tersebut adalah sebagai berikut (Anonim. 2009):
1. Subclassis Magnoliidae
Subclassis ini terdiri dari 8 ordo, 39 famili, dan 12.000 spesies. Habitus dari subclassis ini sangat beragam, mulai dari pohon yang berkayu sampai herba. Beberapa famili pada subclassis ini adalah Magnoliaceae, Annonaceae, Lauraceae, Piperaceae, dan Nymphaceae.
a. Magnoliaceae
Famili ini memiliki ciri, habitus berupa pohon dan semak, stipula besar dan kadang-kadang membentuk ochrea, memiliki banyak stamen dan ovarium yang tersusun spiral, perianthium. Contoh spesiesnya adalah Michelia champaca dan Michelia grandiflora.
b. Annonaceae
Anggota famili ini memiliki habitus berupa pohon atau perdu. Kaliks dan korolanya berjumlah kelipatan 3 dengan kaliks tersusun dalam 2 lingkaran. Contohnya adalah Annona muricata (sirsak), Cananga odorata. Kegunaan dari beberapa anggota famili ini adalah sebagai buah-buahan.
c. Lauraceae
Habitus berupa pohon dan perdu aromatik, memiliki bunga majemuk dengan tipe perbungaan panikula, spika, racemes, dan umbela. Contohnya adalah Persea americana (alpukat).
d. Piperaceae
Anggota famili ini umumnya memiliki daun berbentuk jarum, batang berbuku, dan memiliki bau aromatis. Perbungaan berupa spika dengan ukuran bunga yang kecil. Contohnya adalah Piper bettle (Sirih) yang digunakan sebagai bumbu masak dan Sasaladaan (Peperomia pellucida).
e. Nymphaceae
Famili ini terdiri atas tumbuhan air yang bergetah, terapung dalam air, dan memiliki daun tunggal. Contoh tumbuhannya adalah Nymphaea nouchali (teratai) yang merupakan tanaman hias.
2. Subclassis Hammamelidae
Subclassis ini terdiri atas 11 ordo, 24 famili dan 3400 species, namun yang akan dibahas hanya 2 famili dari 2 ordo yang berbeda:
a. Moraceae
Famili Moraceae termasuk pada ordo Urticales. Famili ini memiliki ciri, stipula besar, bunga bebentuk bongkol, cawan, piala. Selain itu, biasanya tumbuhan ini memiliki getah, contoh spesiesnya adalah Ficus benjamina (beringin), Ficus elastica, Artocarpus altilitis dan Artocarpus heterophyllus. Tumbuhan anggota famili ini biasanya dimanfaatkan sebagai tumbuhan peneduh dan sebagai makanan (Morus alba).
b. Casuarinaceae
Famili Casuarinaceae merupakan
anggota ordo Casuarinales. Ciri-ciri famili ini adalah daun termodifikasi
seperti sisik, daunnya tersusun secara berkarang, bunga uniseksual, dan
memiliki biji yang bersayap. Contoh tumbuhannya adalah Casuarina equisetifolia (cemara laut).
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Alat tulis
B. Bahan
1. Family Magnoliaceae: Michelia champaca (cempaka kuning)
2. Family Piperceae: Piper battle (daun sirih)
3. Family Nhymphaeaceeae: Nymphaea stellata (teratai bunga mawar)
4. Family Lauraceae: Porsea americana (alpukat)
5. Family Moracee: Artocarpus heterophyllus (nangka)
IV. PROSEDUR KERJA
1. Spesimen tumbuhan yang ada dalam hal hibitus, pola percabangan, dan bentuk atau segi penampang melintangnya diamati
2. Daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan tepi daunnya diamati
3. Diamati dan dibandingkan alat reproduksinya.
4. Diamati dan dibandingkan letak dan bentuk bunga
5. Bagian-bagian dari tumbuhan digambar secara lengkap
VI. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengamati adanya kekhasan pada setiap spesies yang dijadikan objek praktikum dan mengamati perbedaan dari ketiga spesies tersebut. Spesies yang dijadikan objek praktikum diantaranya adalah Michelia champaca (cempaka kuning), Piper battle (daun sirih), Nymphaea stellata (teratai bunga mawar), Porsea americana (alpukat), Artocarpus heterophyllus (nangka)
1. Michelia champaca
(cempaka kuning)
Michelia champaca atau dakam bahasa lokalnya adalah cempaka kuning
ini termasuk ke dalam salah satu spesies dari ordo magnoliales dan family
magnoliaceae.
secara
morfologi bentuk perawakan atau habitus spesies ini adalah pohon, karena
batangnya berkayu dengan pola percabangan simpodial yaitu batang pokok sulit
untuk ditemukan (Tjitrosoepomo, 1985: 86). Cempaka kuning ini memiliki bentuk
penampang yang bulat.
Daun pada
cempaka kuning adalah daun tunggal, dengan filotaksisnya adalah tersebar. Daun yang
terdapat pada spesies ini memiliki bentuk bulat telur lonjong dengan
pertulangan daun menyirip, tepi daun rata, ujung daun yang meruncing serta
pangkal daun yang membulat dan tumpul.
Macam bunga
pada bunga cempaka ini adalah bungan tunggal, berwarna kuning muda, berbau
harum dan berukuran sedang. Bentuk karangan bunganya adalah simosa dan memiliki
simetri bunga aktinomorf. Aktimorf merupakan jika dapat dibuat banyak bidang simetri untuk tiap bidangnya. (Tjitrosoepomo, 1985: 148).
Cempaka kuning ini memiliki tenda
bunga yang berwarna kuning dengan bentuk memanjang. Cempaka kuning dikatakan
memiliki tenda bunga karena sulit uuntuk membedakan antara kelopak dan mahkota
bunganya. Cempaka kuning termasuk pada tumbuhan berumah satu karena pada satu
individu terdapat 2 kelamin yakni kelamin jantan dan kelamin betina. Letak
benangsari yaitu melindungi putik dan letak putik ada ditengah.
Cempaka
kuning memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah daun berkhasiat sebagai obat
rematik. Kulit batang digunakan sebagai ramuan penambah nafsu makan. Bunga
berkhasiat sebagai obat keputihan dan kencing nanah. Kayunya dapat digunakan
sebagai campuran pada jamu atau digunakan untuk wewangian rambut atau diramu
bersama bahan lain untuk dijadikan parfum (Anonim. 2012).
Berikut klasifikasi cempaka kuning:
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Sub Classis : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Familia : Magnoliaceae
Genus : Michelia
Spesies : Michelia champaca
2. Piper battle (sirih)
Piper battle atau dalam bahasa lokalnya adalah daun sirih
ini termasuk ke dalam salah satu spesies dari ordo piperales dan family
piperaceae.
Secara
morfologi bentuk perawakan atau habitus spesies ini adalah herba, karena
batangnya tidak berkayu dengan pola percabangan monopodial yaitu batang utama
terlihat jelas (Tjitrosoepomo, 1985: 85). Daun sirih memiliki bentuk penampang
yang bulat.
Daun pada daun
sirih adalah daun tunggal, dengan filotaksisnya adalah distikha (zigzag). Daun
yang terdapat pada spesies ini memiliki bentuk koidatus (jantung) dengan
pertulangan daun melengkung, tepi daun rata, ujung daun kusphidatus serta
pangkal daun yang berlekuk.
Bunga pada
daun sirih tersusun dalam bunga majemuk yang disebut bunga lada (amentum),
masing-masing kecil tanpa hiasan bunga. Tanaman in termasuk pada tanaman
berkelamin tunggal atau banci (monoceous) dengan jenis kelamin biseksual dimana
calyx atau corolla tanpa perhiasan, stema lepas, pistiluk (karpel) bersatu,
ovarium superum. Simetri bunga pada spesies ini adalah zygomorf
Daun sirih
biasanya dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
Berikut
klasifikasi sirih:
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Sub Classis : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper battle
3.
Nymphaea stellata (teratai)
Nymphaea stellata atau dalam bahasa lokalnya adalah teratai
ini termasuk ke dalam salah satu spesies dari ordo Nimphales dan family
Nimphaceae.
Secara
morfologi bentuk perawakan atau habitus spesies ini adalah herba, karena batangnya
tidak berkayu dengan pola percabangan simpodial yaitu batang pokok sulit untuk
ditemukan. teratai ini memiliki bentuk penampang yang bulat.
Daun pada teratai
adalah daun tunggal, dengan filotaksisnya adalah roset akar. Daun yang terdapat
pada spesies ini memiliki bentuk remiformes dengan pertulangan daun menjari,
tepi daun dentatus, ujung daun rotundatus serta pangkal daun sagitatus.
Macam bunga pada bunga teratai
ini adalah bungan tunggal, berwarna merah muda, berukuran besar dan memiliki
banyak mahkota bunga. Bentuk karangan bunganya adalah simosa dan memiliki
simetri bunga aktinomorf. Teratai ini memiliki mahkota bunga yang berwarna merah
muda yang terdiri dari 22 helai dan kelopak yang berwarna hijau berjumlah 4
helai. Teratai termasuk pada tumbuhan berumah satu karena pada satu individu
terdapat 2 kelamin yakni kelamin jantan dan kelamin betina. Letak benang sari
yaitu diatas berjumlah banyak berwarna merah dan letak putik ada dibawah benang
sari berwarna putih berjumlah 1 buah.
Berikut klasifikasi teratai:
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Sub Classis : Magnoliidae
Ordo : Nymphales
Familia : Nymphaceae
Genus : Nymphaea
Spesies : Nymphaea stellata
4.
Porsea americana (alpukat)
Porsea americana atau dalam bahasa lokalnya adalah alpukat
ini termasuk ke dalam salah satu spesies dari ordo Laurales dan family
Lauraceae.
Secara
morfologi bentuk perawakan atau habitus spesies ini adalah pohon, karena
batangnya berkayu dengan pola percabangan simpodial yaitu batang pokok sulit
untuk ditemukan. Alpukat ini memiliki bentuk penampang yang bulat.
Daun pada alpukat
adalah daun majemuk, dengan filotaksisnya adalah tersebar. Daun yang terdapat
pada spesies ini memiliki bentuk lonjong dengan pertulangan daun menyirip, tepi
daun rata, ujung daun akuminatus serta pangkal daun obrusus.
Karena yang diamati pada alpukat
hanya daunnya saja, maka bentuk bunga dan lain sebagainya tidak didapat data.
Manfaat yang terdapat pada alpukat
diantaranya adalah daun alpukat di manfaatkan oleh masyarakat untuk peluruh air
seni dan pengobatan kencing batu (batu ginjal). Daun alpukat memiliki kandungan
berupa saponin, polifenol, flavonoid dan alkaloid (Sudarso dkk. 2002).
Berikut klasifikasi alpukat:
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Sub Classis : Magnoliidae
Ordo : Laurales
Familia : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies : Persea Americana
5.
Artocarpus heterophyllus (nangka)
Artocarpus heterophyllus atau dalam bahasa lokalnya adalah nangka
ini termasuk ke dalam salah satu spesies dari ordo Magnliales dan family Magnoliaceae.
Secara morfologi bentuk perawakan atau habitus spesies ini adalah pohon,
karena batangnya berkayu dengan pola percabangan simpodial yaitu batang pokok terlihat
jelas. Nangka ini memiliki bentuk penampang yang bulat.
Daun pada nangka
adalah daun majemuk, dengan filotaksisnya adalah tersebar. Daun yang terdapat
pada spesies ini memiliki bentuk bulat telur terbalik dengan pertulangan daun
menyirip, tepi bergerigi, ujung daun mukronatus serta pangkal daun obrosus.
Macam bunga pada bunga teratai
ini adalah bungan majemuk. Bentuk karangan bunganya adalah rasemosa dan
memiliki simetri bunga zygomorf. Teratai termasuk pada tumbuhan berumah satu
karena pada satu individu. Terdapat perhiasan bunga didalam bunganya. Bentuk
dari bunganya itu adalah buah nangka. Jika kita membelah buah nangka dan kita
memakan satu biji buah nangka, nah itulah satu bunga, sedangkan serabut yang
tipis yang mengelulungi bunga itulah yang disebut perhiasan bunga.
Berikut klasifikasi nangka:
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Sub Classis : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Familia : Magnoliaceae
Genus : Michelia
Spesies : Michelia champaca
VII.
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Magnoliidae
dan Hamamelidae merupakan subkelas dari Magnoliopsida.
2. Magnoliidae
memiliki beberapa family yakni Magnoliaceae, Annonaceae, Lauraceae, Pipeaceae,
Nymphaceae yang family diwakili oleh spesies-spesies seperti Michelia alba (Magnoliaceae), Persea Americana (Lauraceae), Peperomia pellucida (Piperaceae), dan Nymphaea nouchali (Nymphaceae),
sementara Hamamelidae memiliki family Moraceae dan Casuarinaceae, dan spesies
yang dibahas adalah Arthocarpus
heterophyllus (Moraceae).
3. Kelima
family yang dibahas ini memiliki perbedaan dalam hal habitusnya, duduk daun
yang dimiliknya dengan pola pertulangan daunnya, perbungaannya, keadaan
kaliks/korolanya, karpel dan perlekatannya, posisi ovarium dan tipe
plasentanya.
4. Kelima
family yang dibahas ini memiliki kesamaan dalam jenis kelamin tumbuhannya.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Ciri-ciri
khusus tumbuhan Magnoliophyta adalah tumbuhan yang berkembang biak secara
generatif berupa bunga.
2. Ciri-ciri
khusus bunga Magniliaceae:
a. Bunga banci atau kelamin tunggal, aktinomorf, hiasan
bunga dapat dibedakan antara kelopak dengan mahkotanya, tetapi tidak jarang
terdapat tenda bunga dalam jumlah besar yang tersusun secara spiral tanpa
perbedaan yang jelas antara kelopak dan mahkotanya.
b. Benang
sari banyak, tersusun spiral.
3. Ciri-ciri
secara morfologis, menyebabkan tumbuhan dimasukkan ke dalam Family Piperaceae
antara lain, habitusnya semak atau perdu, daunnya tunggal, tepi daun rata,
bertulang daun menyirip.
4. Nymphaea sp. Dimasukkan ke dalam Magnoliophyta karena tumbuhan
ini memiliki bunga dan fertilisasi berupa bunga.
DAFTAR
PUSTAKA
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM Press.
Tjirosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.
Mulyani, Asep. 2013. Panduan Praktikum Bothani Phanerogame.
Cirebon: Pusat Laboratorium IAIN
Anonim. 2009. Angiospermae. http://dnabio71angiospermae.blogspot.com . diakses 14 April 2015 pukul 14:30 WIB.
Anonim. 2009. Plantae dan Animalia. http://educorolla6.blogspot.com/
plantae dan animalia diakses
14 April 2015 pukul 14:45 WIB.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar